Winky kemudian bermain dalam film bertema serupa, Titik Hitam (2002) arahan sutradara Sentot Sahid, yang kemudian memperkenalkan dirinya dengan sutradara Rudy Soedjarwo dan produser Leo Sutanto. Perkenalan itulah yang kemudian membuka peluang bagi Winky dapat membintangi Singa Karawang-Bekasi (2003), dan Mengejar Matahari (2004),[1] Berkat film Mengejar Matahari (2004), Winky meraih kategori Best Crying Scene ajang MTV Indonesia Movie Awards (MIMA) 2004.[2]
Tahun 2006 mungkin bisa dibilang tahun keberuntungan bagi Winky. Pada tahun itu, Winky membintangi 4 film sekaligus, Ruang (2006), Berbagi Suami (2006), 6:30 (2006), danAmericana (2006).[3] Pada tahun yang sama, Winky pun meraih nominasi Most Favorite Supporting Actor dalam ajang MTV Indonesia Movie Award 2006 melalui film Berbagi Suami.[4] Film yang sama, Berbagi Suami berhasil mendapatkan penghargaan Golden Orchid Award sebagai Best Foreign Language Film dalam Festival Film Hawaii, Amerika Serikat.
Tahun 2007, Winky bermain dalam Surat Untuk Ayah (2007) bersama Wulan Guritno, dan film remake Badai Pasti Berlalu (2007). Dalam film Badai Pasti Berlalu yang pernah dibuat pada era-1970 (waktu itu disutradarai oleh Teguh Karya), Winky bermain bersama Vino G. Bastian dan Slamet Rahardjo serta garap oleh Teddy Soeriaatmadja. Wingky berperan sebagai Helmy, tokoh berkarakter antagonis yang pernah dimainkan aktor Slamet Rahardjo Djarot dalam versi aslinya.
https://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar